Senin, 14 Juli 2014

Tanya (?) Seru (!) Titik (.)


Ketika aku memahami, rekam jejak hidup seseorang, yang masih hidup atau telah di sisi Illahi, suka aku bertanya pada diriku sendiri. “Aku mengaguminya..Mereka memang pantas dikagumi, mereka orang hebat, kaya, sukses, glamour, permintaan tinggal sim salabim. Lalu apa orang-orang setelah aku yang melihat rekam jejak hidupku akan mengagumiku?”

Datang begitu saja, lalu tertutup rapat-rapat lagi dalam kekosongan fikiran kala itu.

***

            TANDA TANYA(?)

            Semasa hidup ini berjalan, aku banyak menemukan suatu keganjilan. Banyak tanda tanya besar yang terngiang di pikirku.

“Kenapa orang miskin harus bersusah payah mencari sesuap nasi sedangkan orang kaya rakus dalam menggali harta, sampai-sampai belum ‘rasanya’ cukup... banyak orang-orang yang berpendidikan tinggi melakukan hal-hal yang sebenarnya ‘untuk apa lagi’ dilakukan tapi tetap saja dilakukan. Sesuka hati malah, dan itu terbongkar saat dia telah merasakan ‘manisnya’ uang rakyat. Kenapa harus begitu?”

“Kenapa orang miskin hanya ingin dikasihani dan mengapa orang miskin rasanya begitu takut jika menghadapi orang-orang yang berkekuatan ekonomi lebih darinya, sedangkan orang kaya bisa sesuka hati menginjak-nginjak orang yang dibawahnya tanpa sekalipun memikirkan perasaan hati kecil orang yang mendzholiminya?"

“Kenapa....”

            Sempat tanda tanya itu terpotong ketika aku melihat seberkasa cahaya.

            “Di sana..”

            Telunjukku mengarah ke arah depan, di sana ya tepatnya, aku coba mendekat dan melihatnya lebih dekat...

            TANDA SERU(!)

            Terlihat makhluk yang sekujur tubuhnya tak nampak, hanya kepalanya saja yang terlihat itu pun blur . Dia sempat berkata

“Itulah dunia sayang...Allah Maha Adil, yang baik dipasangkan dengan yang jelek, kaya-miskin, banyak-sedikit, rakus-hemat, pahala-dosa. Ketika orang miskin, kurang dipenuhi dalam hal harta, mereka bersabar dan bekerja keras, kesabaan itulah yang bisa mengahantarkan ke pintu surga. Sedangkan ketamakan duniawi orang kaya tidak ada artinya, karena hanya baik untuk dunia saja...”

            Mulutku hanya mengode setuju dengan menyerupai huruf O, dalam sekejap cahaya itu hilang... wajahnya yang memancarkan cahaya bak ditelan bumi, aku hanya terpaku disana.

Sendiri

Sendiri

Di tempat itu...

Berjalan


Berlari



Lalu jatuh




...

            “Biarlah rekam jejak hidupku berjalan di jalan yang berbeda, tak perlu dikagumi orang, karena orang yang mengagumiku pasti akan berakhir seperti aku. Terlalu sombong rasanya aku di masa dunia hanya berpikir definisi orang kaya dan miskin sedangkan aku hanya menonton.”


            “Tergelincir dari sesuatu yang nampaknya tak perlu difikirkan”
            TITIK(.)

STRIP STRIP STRIP

Maaf plis ini abstrak, ga ngerti?sama-__-

ENDING

Tidak ada komentar:

Posting Komentar