PROLOG
Sekarang aku bingung mulai
dari mana, tapi ada baiknya sekedar basa-basi di awal kisahku aku ingin menyapa
saja. Hai...! Perkenalkan namaku Retta Farah Pramesti, nama yang bagus bukan?
Apapun opini anda, aku tetap menganggap nama itu adalah nama terbaik yang
pernah dianugerahkan tuhan padaku, yang diberi lewat ayah bunda tercinta.
Disini kalian akan menemukan
sebuah kisah hidup seorang gadis berumur 15 tahun yang begitu fantastic, haha
aku bergurau. Ya inilah kisah hidupku, semua yang aku gurat lewat
kalimat-kalimat yang membentuk sebuah paragraf semuanya aku pastikan APA
ADANYA. So,reading all...
* ***
Tepatnya di tanggal 23 Agustus
1998 erangan keras seorang bayi mungil nan elok terdengar ke telinga sepasang
suami istri, mereka terlihat begitu bahagia. Itulah awal kisahku hidup di
tempat baru ini. Aku baru beberapa menit lalu dilahirkan, tubuhku masih
berlumuran darah, keringat bercucuran dari wajah seorang wanita cantik yang
mengandungku selama 9 bulan di dalam rahimnya seakan terbayar sudah dengan
terlahirnya aku. Diriku sendiri tak kalah bahagianya, aku terus menangis seakan
menggambarkan kebahagiaan yang begitu besar, bertemu dengan sosok-sosok yang
belum pernah aku lihat, disamping kebahagiaan yang terpancar dari suara
tangisku, lubuk hatiku terus dan terus bertanya “Sekarang aku dimana?”
---
“Inilah dunia nak... Mulai
saat ini papah dan mamah berjanji akan selalu mencintai dan menyayangi kamu...”
kata seorang lelaki dan wanita itu padaku, aku tidak mengerti apa-apa sewaktu
itu, tapi kasih sayang mereka waktu itu telah aku rasa.
1 tahun tlah berlalu, kini aku tlah mengenal mereka,
sosok-sosok yang dulu aku anggap sebagai orang asing, ialah mamah dan papahku.
Reni Riwandhini, mamahku, seingatku dia adalah seorang wanita hebat, kuat dan
tegar. Heri Subhan Suryansah dialah papahku, dulu... ia kukenal sebagai seorang
yang setia, sampai suatu ketika, usiaku 5 tahun peristiwa itu terjadi...selang
3 tahun, ia meninggalkan mamah, padahal mamah yang telah merawatnya sekitar 5
tahun dari penyakit yang umumnya tidak bisa disembukan itu, tapi apa boleh
buat, dia memang lelaki tak berhati, dia seenaknya meninggalkan kami. Saat
ujian Tuhan itu turun aku selalu bertekad pada diriku sendiri, bahwa aku bisa
SUKSES TANPANYA!
Lanjut ke kisahku, kini usiaku menginjak 4 tahun, waktu
itu mamah selalu membelikanku majalah bobo, dan aku tak sengaja mengamati
buku-buku itu, mamah mengajariku bagaimana membaca, hari itu aku diajari mamah
membaca Cerita Putri Duyung.
“Nah nak, ini putri duyung...”
Katanya sambil menunjuk-nunjuk gambar seorang manusia berparas elok tapi
kakinya seperti ikan.
“Pe-u-pu-te-er-i , putri,
de-udu-yung, duyung” ajarnya padaku.
Lalu aku tak hentinya diajari
alfabet, angka, berhitung, menggambar dan kegiatan sejenis lainya hingga usiaku
5 tahun, semua yang diajari mamahku telah bisa aku lakukan dan alhamdulillah
aku telah dibolehkan masuk ke taman kanak-kanak karena telah bisa membaca,
menulis dan sebagainya...*Ga ada maksud ria loh, hihih :p*
Mamah adalah sosok tanpa
banding, tidak seperti papah, papah hanya bekerja dan terus bekerja, mungkin
dia pikir aku tidak ada, aku selalu tidak pernah merasakan kasih sayangnya. Aku
baru merasakan sedikit kasihnya itu saat Tuhan telah memberi ujian padanya, ia
stroke.
TK Budhi Luhur, adalah tempat
yang menjadi ujung pangkal perjalanan mencari pengetahuan dalam hidupku, katanya
aku digolongkan ke anak pintar waktu itu *hehe aamiin* karena alhamdulillah aku
telah bisa membaca mulai dari majalah hingga koran, bisa menulis secara rapi
juga berhitung secara baik. Dalam kegiatan berhitung saat TK tidak terlalu aku
sukai, kenapa ya? Aku sendiri lupa, seingatku angka yang berteteran itu rumit
rasanya. Yang aku gemari sewaktu TK ialah mewarnai, terbukti di ajang mewarnai
yang diselenggarai oleh salah satu perusahaan minuman vitamin anak B******N aku
juara 3, walaupun tidak juara 1, aku begitu bahagia, atas jerih payahku.
Di TK hanya penghargaan itu
saja yang aku ingat didapatkan *terlalu jujur* oh ya, aku juga pernah nih
ditunjuk guruku untuk membacakan surat al – fatihah di depan panggung saat
perlobaan fashion show sebagai pembuka, hihihi aku tidak tau mengapa aku yang
dipilih, dan parahnya saat TK aku begitu takut untuk ngomong di depan banyak
orang jadi saat aku tampil di hari H tak kaget tubuhku gemeteran, hahaha.
Dan tidak kalah parahnya lagi,
inilah pengalaman paling menjijikan sepanjang riwayat pengalaman-pengalaman
yang pernah aku alami di TK, tepatnya saat itu ketika aku berada di kelas
mawar,, di tengah-tengah proses pembelajaran aku kebelet pipis dan buang air
besar, aku malu untuk bilang ke ibu guru, akhirnya aku menahan pipisku dan
temennya itu(***)-SENSOR-_-.Hah akhirnya, celanaku dibabat sudah oleh ke 2
fenomena itu. Eyang ku(yang belum meninggal) sewaktu itu ditelfon ibu guru, ia
menjemputku, aku keluar kelas dengan kotoranku yang belum sempat dibersihkan,
malu sekali jika aku mengingat
pengalaman yang satu itu -_-, benar-benar tiada dua hahaha.
Jenjang Taman Kanak-kanak tlah
aku selesaikan, aku masuk ke SD Budhi Luhur di umurku yang ke 6 tahun, aku
tidak terlalu bisa mengingat pengalaman saat kelas 1 SD, yang aku ingat hanya
aku masuk ke kelas 1A, diajar oleh Ibu Pipin Supinah yang memiliki anak
perempuan bertubuh bongsor(hoho), seingatku ia dijuluki dede endut oleh ibunya
itu dan berkat ridho Allah, aku diberi kesempatan mendapatkan peringkat 1 di
kelas. Ketika hari pembagian raport itu mamah memberi pesan padaku.
“Nak, yakinlah akan
usahamu...”
Aku yang masih polos, hanya
tertegun dan mengiyakan saja. Setibanya aku di sekolah, acara pembagian
peringkat dimulai, kulihat banyak piala berjejer sekitar 36 buah. Wah mataku
terbelalak karena itu, tiba-tiba namaku dipanggil di peringkat 1 kelas 1 A,
sontak teman-temanku memandang aku, dan dengan wajah yang begitu polosnya aku
naik panggung, aku berterimakasih pada Allah yang telah memberi semua ini.
Akhirnya aku pulang dengan
membawa sebuah kebahagiaan untuk orang tua ku. Terimakasih Allah.
---
Untuk kedua dan ketiga kalinya
aku mendapat ridho dari Allah lagi untuk mendapatkan peringkat ke 1 lagi..
Tepatnya ketika aku duduk di bangku kelas 2(2B) dan kelas 3(3A), tak lupa kuucap
rasa syukur padaNya untuk kesekian kalinya. DI kelas 2 aku pernah mengikuti
lomba calistung di bagian berhitung yang diselenggarakan di SD tetangga, SDN 1
Leuwigajah, sempat aku mengalami kecelakaan kecil, keserempet motor, waktu itu
aku belum bisa menyebrang, kejadiannya terjadi saat istirahat seusai berlomba,
waktu itu aku ingin melihat teman-temanku di sekolahku, karena so’bisa
menyebrang akhirnya aku terserempet motor, dan jengkelnya yang menyerempetku
nyelonong begitu saja.
“Dasar manusia tak bertanggung
jawab” geramku dalam hati., aku meringis kesakitan dan akhirnya dibawa pulang
ke rumah. Hahaduh, masa-masa itu, aaah...
Di kelas 4, saingan berat mulai terlihat,
Febri Kurniawan namanya, ia adalah seorang anak laki-laki yang menyerupai
seperti Jimmy Neutron, hihi aku serius loh, kepalanya persis seperti Jimmy juga
kejeniusannya menambah persis dengan tokoh kartun tersebut, akhirnya aku hanya
menyabet peringkat ke 2. Tapi semua itu tidak lantas membuat aku patah
semangat, aku berpositif thinking mungkin aku kurang giat dalam belajar. Pada
waktu itu pula papah memutuskan untuk pergi meninggalkan aku dan mamah, aku
tidak mengerti alasan dia bertingkah seperti itu, rasanya sedih hatiku. Tapi,
untuk apa aku sedih, belum tentu dia merasakan hal yang sama. Aku harus belajar
ketegaran dari sosok mamaku.
1 Tahun kemudian, tepatnya
ketika aku duduk di bangku kelas 5 SD, aku diwalikelasi oleh Ibu Maya, mukanya
mirip orang Korea. Inilah masa-masanya tumbuh sebuah kisah CINTA di jenjang
Sekolah Dasar, tidak termasuk aku loh :P hahaha, rasanya aku bisa nyengir
sendiri jika aku mengingat hal itu, hihihi CINTA MONYET nya anak-anak bisa
dibayangin lah. Di kelas 5 alhamdulillah aku mendapatkan peringkat ke 1 lagi.
Alhamdulillah, Ohya Di kelas 5 aku pernah mengikuti ajang eja kata dalam bahasa
inggris atau dikenal dengan spelling word, sayang keberuntungan ku sedang tidak
bepihak padaku. Tapi Tak apa, belum waktunya mungkin.
Di kelas 6 SD aku mengalami masa-masa yang penuh dengan
perjuangan ketika itu mama sedang mengandung adiku sekitar 9 bulan lamanya,
lalu aku harus menghadapi Ujian Nasional, mendapat tekanan karena ayah tiri ku
meninggal, perselisihan antar teman, huh semua itu memang berat rasanya,
bayangkan anak usia 10 tahun harus mengalami itu semua, tapi itu telah menjadi
takdirku yang tak boleh aku keluhi, tapi tak jarang juga aku mengeluh.
Saat hasil UN dibuka aku kecewa sekecewa kecewanya, aku
mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan yang aku harap, ya walaupun aku
pernah membaca kalimat yang ditulis oleh seorang bijak, katanya “Tidak semua
apa yang kamu harap akan menjadi suatu kenyataan” Tap,tap,tapi.. kenapa hanya
segini? Jauh dari targetku, nilai TO ku terakhir sejumlah 27 lebih sedangkan UN
hanya 24,25, dimana aku bisa meneruskan sekolah menengah pertama jika hanya
bermodal nem sekecil ini. Aku tertegun sendiri di kamar, menangis tersedu-sedu
yang aku tahu hanya tiada guna.
Hari pencarian sekolah tiba, ketika itu mamaku
melahirkan, terpaksa aku yang mengurusi sendiri dimana aku akan melanjutkan
sekolah, dan yang masih sangat aku ingat sekali saat-saat itu aku bersama-sama
dengan Anna dan ayahnya, mereka tahu aku hanya sendiri saat itu, dan sungguh
manusia berhati malaikat, mereka menawarkan aku untuk pergi bersama menuju SMPN
9 untuk melihat passing grade pertama, seingatku sekitar 18,00, sialnya hari
itu belum dibolehkan menyerahkan berkas.
“Besok hari penyerahan berkas
nya de,” kata seorang guru yang dulu belum kukenal.
“Besok kan aku lomba Cerdas
Cermat” batinku berkata, dan hari ini adalah hari terakhir latihanku untuk
lomba Cerdas Cermat se-Kota Cimahi
terpaksa aku buru-buru untuk kembali lagi ke sekolah untuk latihan bersama bu
Fitri dan 2 kawanku Salma dan Dwi, tak lupa kuucap terimakasih kepada Anna dan
Ayahnya, sang Malaikat.
Alhamdulillah piala Kota Cimahi untuk lomba Cerdas Cermat
dapat kami julang esok harinya, tak sia-sia perjuangan ini, hitung-hitung
peninggalan terakhir untuk SD tercinta, hihi, dan enaknya nih, karena Bu Fitri
iba padaku, dia yang memberikan berkas ke sekolah yang menjadi lanjutan ku, SMP
9 Cimahi.
“PASSING GRADE TERAKHIR SMPN 9 Cimahi= 23.95” kata salah
seorang guru memberi tahu.
Sujud syukur lah aku... Alhamdulillah walau ini bukan
sekolah dambaanku, tapi tak apalah. “Akan ku tunjukan bahwa aku mampu!Aaamiin”
gertakku dalam hati. Banyak reaksi orang-orang setelah mendengar pengumuman
itu, ada yang bahagia juga menangis bahkan aku sempat melihat ada salah seoarng
yang mencoba menyuap guru disana, naasnya sang guru menerima itu, yaiyalah
uang, siapa yang tidak mau di zaman yang sudah seperti ini, seakan semua sektor
diperbudak dengan uang, termasuk sektor pendidikan. Sampai saat ini, aku masih
ingat siapa anak si ibu yang menyuap itu, tapi tak aku umbar-umbar kan,
“Ya cukup aku yang tau” kataku
dalam hati.
Hah Indonesia...”Dimana keadilan bung?”
tanyaku dalam hati,
3 tahun lamanya aku mengenyam pendidikan di SMPN 9
Cimahi, banyak hingar bingar yang sering membicarakan tentang sekolah ku, ya
walau ini dulunya bukan pilihan hatiku, melainkan sekarang ini telah menjadi sekolah
ku, aku sempat sakit hati, banyak yang membicarakan menganai
kejelekan-kejelekan yang ada di sekolahku, mulai dari anak-anaknya yang nakal,
bangunannya yang kurang baik, prestasi negatif-negatif nya banyak terdengar.
Rasanya panas kupingku, padahal kalau mereka melihat secara langsung, dibalik
kenegatifan yang sering mereka katakan, masih banyak prestasi baik yang smp ku
julang.
MOS akhirnya dilaksanakan, lamanya 3 hari, selama 3 hari
itu aku cukup kesal akan perbuatan senior-seniorku, haha tapi itulah ujian
sebelum sah jadi siswa di sekolah baru, kepanjangannya juga Masa Orientasi
Siswa, hihihi.
7C, 8B, dan 9K. 3 Kelas yang sama-sama membuat aku
bahagia di dalamnya, ternyata perkataan orang itu belum tentu benar ya, serius
loh aku, banyak orang bilang katanya sekolahku itu sekolah yang kurang baik
yang siswa-siswinya tidak berkulitas. “HA? OHYA? Buktinya di 3 kelas itu aku
punya saingan, terbukti kan, itu hanya ditujukan untuk kaum minoritas bukan
mayoritas, dasar DUNIA.” Kataku dalam hati.
Di kelas 7C aku diwalikelasi oleh Bu Sustri, aku memiliki
1 sahabat yaitu Wulan Purnamasari, haduh sekarang dia gimana ya kabarnya, aku
sudah loss contact dengan semua teman SMPku sejak kejadian pencurian di rumah
ku, sedih sekali aku, hah sudahlah... Sekarang aku hanya dapat menjalin
komnikasi dengan beberapa teman SMP di media sosial, huhuhu miris rasanya.
Alhamdulillah di kelas 7C aku bisa menyabet peringkat 1
lagi...motivasiku terus meningkat untuk terus berprestasi, aku naik
kelas!Yeay... Aku masuk ke kelas 8B, katanya sih kelasku termasuk kelas
unggulan, ya waktu itu ada 2 kelas unggulan yaitu B dan I, persaingan sengit
antara 2 kelas itu sangat terlihat, tak kalah dengan persaingan di kelas, di
semester ganjil aku harus puas dengan predikatku sebagai peringkat 2, tapi
alhamdulillah atas usaha juga ridho mamah dan Allah di semester 2 aku bisa
menyandang peringkat 1 sekaligus juara umum, menyenggol seorang juara umum
sejati yang ada di kelasku, namanya Miftah Ulfania Fajrin, aku denganya
berselilisih 1 poin, alhamdulillah.. alhamdulillah.. alhamdulillah... Memang Tuhan Maha Adil, ada kalanya seseorang
yang percaya bahwa semuanya nothing
impossible.
Kelas 8B merupakan kelas terindah, disana suka duka tawa
nestapa seakan ada semuanya, dengan tuntunan seorang Ibu Meirina kami sering
dijuluki kelas terbaik. Aku kangen kalian Super Generation Bombastif Of 8B dan
tak kalah kangennya ke seseorang yang telah bersamaku selama 17 hari. Hahaha...
Si Jin Tomang yang pintar bercerita inggris *Ups* ****** (sensor)
Selama di 8B aku menyandang 2 penghargaan yaitu juara 3
lomba mengarang bahasa sunda se Kota Cimahi dan Juara Harapan 1 menulis cerpen
(14 Halaman dalam waktu 2 Jam), tak lupa aku berucap alhamdulillah.
K K K, kelas terakhir yang aku habiskan di SMPN 9, 9K,
jika difikirkan tak jauh berbeda dengan kelas 6 SD, inilah masa perjuanganku
untuk kedua kalinya, aku mencoba menyiapkan lebih dini dan mengevaluasi
kesalahan kesalahan yang pernah aku lakukan di kelas 6 dulu, untuk apa? Agar
tidar terulang kesalahan yang sama...Karena menurut kamus Retta “Pengalaman
adlah guru terbaik...” Hohoho.
Aku memiliki 7 sahabat saat di 9Kyaitu Kiki, Liana,
Wulan, Rifa, Ipin, Indah dan Anti, aku sangat menyayangi mereka, mereka lah
yang selalu ada saat aku ada dalam limbung kesedihan, mereka lah yang telah
mengajariku arti sebuah kebersamaan, kami telah melewati banyak moment mulai
dari latihan berbulan-bulan dalam tugas seni musik, membuat yoghurt dalam tugas
biologi, belajar bersama sebelum ujian Nasional, dan masih banyak lagi, jika
aku mengingat hal itu ingin rasanya air mata ini ingin menetes seember... L aku kangen kalian The Family
Friend.
Nem yang aku dapat sebesar 35,50 yang rincinya sebagai
berikut :
-
Matematika 10,00 (Alhamdulillah)
-
B.Ind 9,40
(Alhamdulillah)
-
B.Inggris
7,60 (Alhamdulillah)
-
IPA 8,50
(Alhamdulillah)
Alhamdulillah, aku mendapat
posisi ke 6 saat itu juga kata Pak Kepala Sekolah aku satu-satunya di sekolahku
yang matematikanya 10,00, tak hentinya aku berucap syukur pada Allah...
ALHAMDULILLAH J J J Padahal kalian masih ingat
ceritaku di TK? Di kalimat ini nih “Dalam kegiatan berhitung saat di TK tidak
terlalu aku sukai, kenapa ya? Aku sendiri lupa, seingatku angka yang berteteran
itu rumit rasanya”. Hihihi itulah buktinya yang impossible in the world bisa jadi can do it, maka dari itu jangan pantang menyerah kawan! :D
Aku meneruskan sekolahku ke
SMAN 2 Cimahi, kata orang-orang SMAN 2 merupakan sekolah bergengsi di Cimahi,
yang dulunya RSBI. Hih serem, ini bertolak belakang dengan apa yg dibicarakan
dulu ke SMP ku, nah disinilah aku harus bisa memposisikan sama dengan dulu di
SMP, di SMP banyak cercaan tapi di SMA malah pujian, jadi aku selalu menganggap
semua pujian orang yang diberi padaku sebagai suatu cobaan, kenapa? Agar aku
tidak lupa diri... hihi ada ada aja ya aku ini...
Jujur sejujur-jujurnya ya..
Prioritasku dulu tidak meneruskan bersekolah ke SMAN 2 Cimahi, tak ada niat ku
sedikitpun untuk masuk ke sana, karena aku ingin ke SMK agar bisa langsung
bekerja dan cepat membahagiakan mama, tapi mama henni memang kurang setuju.. Eh
bentar, pasti kalian bertanya mama Henni itu siapa? Mama Heni adalah uwakku
yang sejak mamah berhenti bekerja membantu keluargaku dalam hal ekonomi, dia
seorang yang sukses di mataku, jika aku boleh berharap, ingin aku menjadi
sepertinya seorang yang sukses dan dermawan..
Lanjut deh jadi aku dan mamah
memutuskan untuk ke SMA yang sesuai dengan nem ku, dulu aku pertama kali pernah
bermimpi untuk masuk SMK 1 Cimahi (sekolah tetangga tuh) tapi setelah berunding
dengan mamah, tak ada 1 pun jurusan yang aku minati.. akhirnya aku mensearching
sekolah yang cocok dengan jurusan yang aku minati, ya tidak lain dan tidak
bukan apa hayoooo? Ya AKUNTANSI yeay! Jadi pilihan keduaku yaitu SMK 11 Bdg, tapi
mungkin bukan takdir nya ya.. aku tidak jadi ke 2 sekolah itu L Mungkin inilah yang terbaik dari Allah untuk ku, AAMIIN...
Passing grade SMAN 2 jika
dibandingkan dengan 5 sekolah lain yang ada di Cimahi memang terbesar, yaitu
33,15, yah tapi itu hanya sebatas passing grade lah, jangan besar kepala...
memang jika dari kualitas SMAN 2 bisa diacungin jempol, tapi belum tentu
terbaik loh, jangan besar kepala... J
Alhamdulillah aku
diterima..semua ini tidak lepas dari ridho Allah dan doa mamah, juga ayahku kah, MUNGKIN? Sudahlah. Seburuk-buruknya dia, dia tetap ayahku
yang wajib aku hormati. Maafin Anakmu ini Pah.
Sekarang aku telah duduk di
bangku SMA, usiaku 15 tahun, pengetahuanku semakin bertambah, otomatis motivasi
belajarku pun harus bertambah...Tidak lepas dari biaya ini itu yang nominalnya
bisa aku katakan jauh dari kemampuan keluargaku, mama Heni yang selalu membantu
semua biaya itu juga mamah yang sedikit demi sedikit mencicil.. Maka dari itu
aku sadar, bahwa disini aku bukan untuk main-main dan jadi anak yang gatau
diri, aku harus berjuang walau sainganku bisa aku katakan berat semua,
mayoritas anak SMPN 1 dan 3, tapi ini semua tak aku jadikan sebagai hambatan...
Aku pasti bisa! Ada Allah, kedua adikku dan kedua orang tuaku yang selalu
menyemangatiku. J
IPS adalah jurusan yang aku
minati, SMAN 2 selalu menjadikan IPS sebagai mino, ya mungkin masih ada
anggapan IPS adalah buangan, tapi kini, semua anggapan itu sudah tidak layak
ditujukan untuk anak IPS.. Karena disini, semuanya sama, memakai jalur yang
ada..Jadi, jangan mengucilkan kami, kami pun bisa! Terbukti ketika Bulan
bahasa, X IPS 1 yang menjadi juara 1 Indonesia pintar dengan pembawa juaranya
Riska dan Femmy haha, juga saat moment pagelaran seni, X IPS 1 yang menjadi
terbaik satu angkatan, dan saat kemarin, ada classmeet, X IPS 1 yang menjadi
juara voli hihi IPS terbukti BISA!
Selama 6 bulan berada di SMAN
2 aku sempat mengikuti 2 lomba antara lain debat se-Jawa Barat yang harus puas
dengan ketidakmenangannya dan Cerdas Cermat se-Kota Cimahi antar SMA lain juga
harus puas dengan ketidakberuntungannya..
“Sudahlah masih banyak waktu,
buktikan bahwa kau bisa Ret” Motivasi ku dalam hati.
Nah, Saat pembagian rapot
semester ganjil alhamdulillah aku mendapat nilai rapot yang cukup memuaskan.
Alhamdulillah...
“Ya Allah berilah kemudahan
pada hambamu ini untuk mengenyam pendidikan ke depannya, terimakasih atas semua
rizki yang telah engkau beri lewat banyak orang.. salah satunya mama Heni,
Ampuni dosanya dan selalu beri kesehatan padanya juga keluaganya.. Beri kami,
anak-anak mamah kecerdasan berfikir dan kesehatan, beri mamah selalu kesehatan
agar kami bisa membawa mama ke kebahagiaan dunia dan akhirat, Membawa mamah ke
tanah suci Mu..Aamiin Yaa Rabbal Aalaamiin...” Itulah doa yang sering aku
panjatkan pada Nya.
“Dan..Sehatkanlah selalu
ayahku dimanapun ia berada ya Allah..” tutup doa ku pada Sang Pencipta. Dan
hatiku hanya mengamini saja. Pikulan ku semakin hari semakin berat, aku harus
tetap semangat! Aamiin Ya Rabbal Alaamiin. J! SPIRIT TO ME... J 1 pesan dari ceritaku ini NOTHING IMPOSSIBLE GUYS.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar