Minggu, 13 Juli 2014

IT'S ME


PROLOG
Sekarang aku bingung mulai dari mana, tapi ada baiknya sekedar basa-basi di awal kisahku aku ingin menyapa saja. Hai...! Perkenalkan namaku Retta Farah Pramesti, nama yang bagus bukan? Apapun opini anda, aku tetap menganggap nama itu adalah nama terbaik yang pernah dianugerahkan tuhan padaku, yang diberi lewat ayah bunda tercinta.
Disini kalian akan menemukan sebuah kisah hidup seorang gadis berumur 15 tahun yang begitu fantastic, haha aku bergurau. Ya inilah kisah hidupku, semua yang aku gurat lewat kalimat-kalimat yang membentuk sebuah paragraf semuanya aku pastikan APA ADANYA. So,reading all...

*    ***
            Tepatnya di tanggal 23 Agustus 1998 erangan keras seorang bayi mungil nan elok terdengar ke telinga sepasang suami istri, mereka terlihat begitu bahagia. Itulah awal kisahku hidup di tempat baru ini. Aku baru beberapa menit lalu dilahirkan, tubuhku masih berlumuran darah, keringat bercucuran dari wajah seorang wanita cantik yang mengandungku selama 9 bulan di dalam rahimnya seakan terbayar sudah dengan terlahirnya aku. Diriku sendiri tak kalah bahagianya, aku terus menangis seakan menggambarkan kebahagiaan yang begitu besar, bertemu dengan sosok-sosok yang belum pernah aku lihat, disamping kebahagiaan yang terpancar dari suara tangisku, lubuk hatiku terus dan terus bertanya “Sekarang aku dimana?”
---
“Inilah dunia nak... Mulai saat ini papah dan mamah berjanji akan selalu mencintai dan menyayangi kamu...” kata seorang lelaki dan wanita itu padaku, aku tidak mengerti apa-apa sewaktu itu, tapi kasih sayang mereka waktu itu telah aku rasa.
            1 tahun tlah berlalu, kini aku tlah mengenal mereka, sosok-sosok yang dulu aku anggap sebagai orang asing, ialah mamah dan papahku. Reni Riwandhini, mamahku, seingatku dia adalah seorang wanita hebat, kuat dan tegar. Heri Subhan Suryansah dialah papahku, dulu... ia kukenal sebagai seorang yang setia, sampai suatu ketika, usiaku 5 tahun peristiwa itu terjadi...selang 3 tahun, ia meninggalkan mamah, padahal mamah yang telah merawatnya sekitar 5 tahun dari penyakit yang umumnya tidak bisa disembukan itu, tapi apa boleh buat, dia memang lelaki tak berhati, dia seenaknya meninggalkan kami. Saat ujian Tuhan itu turun aku selalu bertekad pada diriku sendiri, bahwa aku bisa SUKSES TANPANYA!
            Lanjut ke kisahku, kini usiaku menginjak 4 tahun, waktu itu mamah selalu membelikanku majalah bobo, dan aku tak sengaja mengamati buku-buku itu, mamah mengajariku bagaimana membaca, hari itu aku diajari mamah membaca Cerita Putri Duyung.
“Nah nak, ini putri duyung...” Katanya sambil menunjuk-nunjuk gambar seorang manusia berparas elok tapi kakinya seperti ikan.
“Pe-u-pu-te-er-i , putri, de-udu-yung, duyung” ajarnya padaku.
Lalu aku tak hentinya diajari alfabet, angka, berhitung, menggambar dan kegiatan sejenis lainya hingga usiaku 5 tahun, semua yang diajari mamahku telah bisa aku lakukan dan alhamdulillah aku telah dibolehkan masuk ke taman kanak-kanak karena telah bisa membaca, menulis dan sebagainya...*Ga ada maksud ria loh, hihih :p*
Mamah adalah sosok tanpa banding, tidak seperti papah, papah hanya bekerja dan terus bekerja, mungkin dia pikir aku tidak ada, aku selalu tidak pernah merasakan kasih sayangnya. Aku baru merasakan sedikit kasihnya itu saat Tuhan telah memberi ujian padanya, ia stroke.
TK Budhi Luhur, adalah tempat yang menjadi ujung pangkal perjalanan mencari pengetahuan dalam hidupku, katanya aku digolongkan ke anak pintar waktu itu *hehe aamiin* karena alhamdulillah aku telah bisa membaca mulai dari majalah hingga koran, bisa menulis secara rapi juga berhitung secara baik. Dalam kegiatan berhitung saat TK tidak terlalu aku sukai, kenapa ya? Aku sendiri lupa, seingatku angka yang berteteran itu rumit rasanya. Yang aku gemari sewaktu TK ialah mewarnai, terbukti di ajang mewarnai yang diselenggarai oleh salah satu perusahaan minuman vitamin anak B******N aku juara 3, walaupun tidak juara 1, aku begitu bahagia, atas jerih payahku.
Di TK hanya penghargaan itu saja yang aku ingat didapatkan *terlalu jujur* oh ya, aku juga pernah nih ditunjuk guruku untuk membacakan surat al – fatihah di depan panggung saat perlobaan fashion show sebagai pembuka, hihihi aku tidak tau mengapa aku yang dipilih, dan parahnya saat TK aku begitu takut untuk ngomong di depan banyak orang jadi saat aku tampil di hari H tak kaget tubuhku gemeteran, hahaha.
Dan tidak kalah parahnya lagi, inilah pengalaman paling menjijikan sepanjang riwayat pengalaman-pengalaman yang pernah aku alami di TK, tepatnya saat itu ketika aku berada di kelas mawar,, di tengah-tengah proses pembelajaran aku kebelet pipis dan buang air besar, aku malu untuk bilang ke ibu guru, akhirnya aku menahan pipisku dan temennya itu(***)-SENSOR-_-.Hah akhirnya, celanaku dibabat sudah oleh ke 2 fenomena itu. Eyang ku(yang belum meninggal) sewaktu itu ditelfon ibu guru, ia menjemputku, aku keluar kelas dengan kotoranku yang belum sempat dibersihkan, malu sekali jika aku mengingat  pengalaman yang satu itu -_-, benar-benar tiada dua hahaha.
Jenjang Taman Kanak-kanak tlah aku selesaikan, aku masuk ke SD Budhi Luhur di umurku yang ke 6 tahun, aku tidak terlalu bisa mengingat pengalaman saat kelas 1 SD, yang aku ingat hanya aku masuk ke kelas 1A, diajar oleh Ibu Pipin Supinah yang memiliki anak perempuan bertubuh bongsor(hoho), seingatku ia dijuluki dede endut oleh ibunya itu dan berkat ridho Allah, aku diberi kesempatan mendapatkan peringkat 1 di kelas. Ketika hari pembagian raport itu mamah memberi pesan padaku.
“Nak, yakinlah akan usahamu...”
Aku yang masih polos, hanya tertegun dan mengiyakan saja. Setibanya aku di sekolah, acara pembagian peringkat dimulai, kulihat banyak piala berjejer sekitar 36 buah. Wah mataku terbelalak karena itu, tiba-tiba namaku dipanggil di peringkat 1 kelas 1 A, sontak teman-temanku memandang aku, dan dengan wajah yang begitu polosnya aku naik panggung, aku berterimakasih pada Allah yang telah memberi semua ini.
Akhirnya aku pulang dengan membawa sebuah kebahagiaan untuk orang tua ku. Terimakasih Allah.
---
Untuk kedua dan ketiga kalinya aku mendapat ridho dari Allah lagi untuk mendapatkan peringkat ke 1 lagi.. Tepatnya ketika aku duduk di bangku kelas 2(2B) dan kelas 3(3A), tak lupa kuucap rasa syukur padaNya untuk kesekian kalinya. DI kelas 2 aku pernah mengikuti lomba calistung di bagian berhitung yang diselenggarakan di SD tetangga, SDN 1 Leuwigajah, sempat aku mengalami kecelakaan kecil, keserempet motor, waktu itu aku belum bisa menyebrang, kejadiannya terjadi saat istirahat seusai berlomba, waktu itu aku ingin melihat teman-temanku di sekolahku, karena so’bisa menyebrang akhirnya aku terserempet motor, dan jengkelnya yang menyerempetku nyelonong begitu saja.
“Dasar manusia tak bertanggung jawab” geramku dalam hati., aku meringis kesakitan dan akhirnya dibawa pulang ke rumah. Hahaduh, masa-masa itu, aaah...
 Di kelas 4, saingan berat mulai terlihat, Febri Kurniawan namanya, ia adalah seorang anak laki-laki yang menyerupai seperti Jimmy Neutron, hihi aku serius loh, kepalanya persis seperti Jimmy juga kejeniusannya menambah persis dengan tokoh kartun tersebut, akhirnya aku hanya menyabet peringkat ke 2. Tapi semua itu tidak lantas membuat aku patah semangat, aku berpositif thinking mungkin aku kurang giat dalam belajar. Pada waktu itu pula papah memutuskan untuk pergi meninggalkan aku dan mamah, aku tidak mengerti alasan dia bertingkah seperti itu, rasanya sedih hatiku. Tapi, untuk apa aku sedih, belum tentu dia merasakan hal yang sama. Aku harus belajar ketegaran dari sosok mamaku.
1 Tahun kemudian, tepatnya ketika aku duduk di bangku kelas 5 SD, aku diwalikelasi oleh Ibu Maya, mukanya mirip orang Korea. Inilah masa-masanya tumbuh sebuah kisah CINTA di jenjang Sekolah Dasar, tidak termasuk aku loh :P hahaha, rasanya aku bisa nyengir sendiri jika aku mengingat hal itu, hihihi CINTA MONYET nya anak-anak bisa dibayangin lah. Di kelas 5 alhamdulillah aku mendapatkan peringkat ke 1 lagi. Alhamdulillah, Ohya Di kelas 5 aku pernah mengikuti ajang eja kata dalam bahasa inggris atau dikenal dengan spelling word, sayang keberuntungan ku sedang tidak bepihak padaku. Tapi Tak apa, belum waktunya mungkin.
            Di kelas 6 SD aku mengalami masa-masa yang penuh dengan perjuangan ketika itu mama sedang mengandung adiku sekitar 9 bulan lamanya, lalu aku harus menghadapi Ujian Nasional, mendapat tekanan karena ayah tiri ku meninggal, perselisihan antar teman, huh semua itu memang berat rasanya, bayangkan anak usia 10 tahun harus mengalami itu semua, tapi itu telah menjadi takdirku yang tak boleh aku keluhi, tapi tak jarang juga aku mengeluh.
            Saat hasil UN dibuka aku kecewa sekecewa kecewanya, aku mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan yang aku harap, ya walaupun aku pernah membaca kalimat yang ditulis oleh seorang bijak, katanya “Tidak semua apa yang kamu harap akan menjadi suatu kenyataan” Tap,tap,tapi.. kenapa hanya segini? Jauh dari targetku, nilai TO ku terakhir sejumlah 27 lebih sedangkan UN hanya 24,25, dimana aku bisa meneruskan sekolah menengah pertama jika hanya bermodal nem sekecil ini. Aku tertegun sendiri di kamar, menangis tersedu-sedu yang aku tahu hanya tiada guna.
            Hari pencarian sekolah tiba, ketika itu mamaku melahirkan, terpaksa aku yang mengurusi sendiri dimana aku akan melanjutkan sekolah, dan yang masih sangat aku ingat sekali saat-saat itu aku bersama-sama dengan Anna dan ayahnya, mereka tahu aku hanya sendiri saat itu, dan sungguh manusia berhati malaikat, mereka menawarkan aku untuk pergi bersama menuju SMPN 9 untuk melihat passing grade pertama, seingatku sekitar 18,00, sialnya hari itu belum dibolehkan menyerahkan berkas.
“Besok hari penyerahan berkas nya de,” kata seorang guru yang dulu belum kukenal.
“Besok kan aku lomba Cerdas Cermat” batinku berkata, dan hari ini adalah hari terakhir latihanku untuk lomba  Cerdas Cermat se-Kota Cimahi terpaksa aku buru-buru untuk kembali lagi ke sekolah untuk latihan bersama bu Fitri dan 2 kawanku Salma dan Dwi, tak lupa kuucap terimakasih kepada Anna dan Ayahnya, sang Malaikat.
            Alhamdulillah piala Kota Cimahi untuk lomba Cerdas Cermat dapat kami julang esok harinya, tak sia-sia perjuangan ini, hitung-hitung peninggalan terakhir untuk SD tercinta, hihi, dan enaknya nih, karena Bu Fitri iba padaku, dia yang memberikan berkas ke sekolah yang menjadi lanjutan ku, SMP 9 Cimahi.
            “PASSING GRADE TERAKHIR SMPN 9 Cimahi= 23.95” kata salah seorang guru memberi tahu.
            Sujud syukur lah aku... Alhamdulillah walau ini bukan sekolah dambaanku, tapi tak apalah. “Akan ku tunjukan bahwa aku mampu!Aaamiin” gertakku dalam hati. Banyak reaksi orang-orang setelah mendengar pengumuman itu, ada yang bahagia juga menangis bahkan aku sempat melihat ada salah seoarng yang mencoba menyuap guru disana, naasnya sang guru menerima itu, yaiyalah uang, siapa yang tidak mau di zaman yang sudah seperti ini, seakan semua sektor diperbudak dengan uang, termasuk sektor pendidikan. Sampai saat ini, aku masih ingat siapa anak si ibu yang menyuap itu, tapi tak aku umbar-umbar kan,
“Ya cukup aku yang tau” kataku dalam hati.
 Hah Indonesia...”Dimana keadilan bung?” tanyaku dalam hati,
            3 tahun lamanya aku mengenyam pendidikan di SMPN 9 Cimahi, banyak hingar bingar yang sering membicarakan tentang sekolah ku, ya walau ini dulunya bukan pilihan hatiku, melainkan sekarang ini telah menjadi sekolah ku, aku sempat sakit hati, banyak yang membicarakan menganai kejelekan-kejelekan yang ada di sekolahku, mulai dari anak-anaknya yang nakal, bangunannya yang kurang baik, prestasi negatif-negatif nya banyak terdengar. Rasanya panas kupingku, padahal kalau mereka melihat secara langsung, dibalik kenegatifan yang sering mereka katakan, masih banyak prestasi baik yang smp ku julang.
            MOS akhirnya dilaksanakan, lamanya 3 hari, selama 3 hari itu aku cukup kesal akan perbuatan senior-seniorku, haha tapi itulah ujian sebelum sah jadi siswa di sekolah baru, kepanjangannya juga Masa Orientasi Siswa, hihihi.
            7C, 8B, dan 9K. 3 Kelas yang sama-sama membuat aku bahagia di dalamnya, ternyata perkataan orang itu belum tentu benar ya, serius loh aku, banyak orang bilang katanya sekolahku itu sekolah yang kurang baik yang siswa-siswinya tidak berkulitas. “HA? OHYA? Buktinya di 3 kelas itu aku punya saingan, terbukti kan, itu hanya ditujukan untuk kaum minoritas bukan mayoritas, dasar DUNIA.” Kataku dalam hati.
            Di kelas 7C aku diwalikelasi oleh Bu Sustri, aku memiliki 1 sahabat yaitu Wulan Purnamasari, haduh sekarang dia gimana ya kabarnya, aku sudah loss contact dengan semua teman SMPku sejak kejadian pencurian di rumah ku, sedih sekali aku, hah sudahlah... Sekarang aku hanya dapat menjalin komnikasi dengan beberapa teman SMP di media sosial, huhuhu miris rasanya.
            Alhamdulillah di kelas 7C aku bisa menyabet peringkat 1 lagi...motivasiku terus meningkat untuk terus berprestasi, aku naik kelas!Yeay... Aku masuk ke kelas 8B, katanya sih kelasku termasuk kelas unggulan, ya waktu itu ada 2 kelas unggulan yaitu B dan I, persaingan sengit antara 2 kelas itu sangat terlihat, tak kalah dengan persaingan di kelas, di semester ganjil aku harus puas dengan predikatku sebagai peringkat 2, tapi alhamdulillah atas usaha juga ridho mamah dan Allah di semester 2 aku bisa menyandang peringkat 1 sekaligus juara umum, menyenggol seorang juara umum sejati yang ada di kelasku, namanya Miftah Ulfania Fajrin, aku denganya berselilisih 1 poin, alhamdulillah.. alhamdulillah.. alhamdulillah...  Memang Tuhan Maha Adil, ada kalanya seseorang yang percaya bahwa semuanya nothing impossible.
            Kelas 8B merupakan kelas terindah, disana suka duka tawa nestapa seakan ada semuanya, dengan tuntunan seorang Ibu Meirina kami sering dijuluki kelas terbaik. Aku kangen kalian Super Generation Bombastif Of 8B dan tak kalah kangennya ke seseorang yang telah bersamaku selama 17 hari. Hahaha... Si Jin Tomang yang pintar bercerita inggris *Ups* ****** (sensor)
            Selama di 8B aku menyandang 2 penghargaan yaitu juara 3 lomba mengarang bahasa sunda se Kota Cimahi dan Juara Harapan 1 menulis cerpen (14 Halaman dalam waktu 2 Jam), tak lupa aku berucap alhamdulillah.
            K K K, kelas terakhir yang aku habiskan di SMPN 9, 9K, jika difikirkan tak jauh berbeda dengan kelas 6 SD, inilah masa perjuanganku untuk kedua kalinya, aku mencoba menyiapkan lebih dini dan mengevaluasi kesalahan kesalahan yang pernah aku lakukan di kelas 6 dulu, untuk apa? Agar tidar terulang kesalahan yang sama...Karena menurut kamus Retta “Pengalaman adlah guru terbaik...” Hohoho.
            Aku memiliki 7 sahabat saat di 9Kyaitu Kiki, Liana, Wulan, Rifa, Ipin, Indah dan Anti, aku sangat menyayangi mereka, mereka lah yang selalu ada saat aku ada dalam limbung kesedihan, mereka lah yang telah mengajariku arti sebuah kebersamaan, kami telah melewati banyak moment mulai dari latihan berbulan-bulan dalam tugas seni musik, membuat yoghurt dalam tugas biologi, belajar bersama sebelum ujian Nasional, dan masih banyak lagi, jika aku mengingat hal itu ingin rasanya air mata ini ingin menetes seember... L aku kangen kalian The Family Friend.
            Nem yang aku dapat sebesar 35,50 yang rincinya sebagai berikut :
-        Matematika    10,00 (Alhamdulillah)
-        B.Ind                 9,40 (Alhamdulillah)
-        B.Inggris           7,60 (Alhamdulillah)
-        IPA                    8,50 (Alhamdulillah)

Alhamdulillah, aku mendapat posisi ke 6 saat itu juga kata Pak Kepala Sekolah aku satu-satunya di sekolahku yang matematikanya 10,00, tak hentinya aku berucap syukur pada Allah... ALHAMDULILLAH J J J Padahal kalian masih ingat ceritaku di TK? Di kalimat ini nih “Dalam kegiatan berhitung saat di TK tidak terlalu aku sukai, kenapa ya? Aku sendiri lupa, seingatku angka yang berteteran itu rumit rasanya”. Hihihi itulah buktinya yang impossible in the world bisa jadi can do it, maka dari itu jangan pantang menyerah kawan! :D
Aku meneruskan sekolahku ke SMAN 2 Cimahi, kata orang-orang SMAN 2 merupakan sekolah bergengsi di Cimahi, yang dulunya RSBI. Hih serem, ini bertolak belakang dengan apa yg dibicarakan dulu ke SMP ku, nah disinilah aku harus bisa memposisikan sama dengan dulu di SMP, di SMP banyak cercaan tapi di SMA malah pujian, jadi aku selalu menganggap semua pujian orang yang diberi padaku sebagai suatu cobaan, kenapa? Agar aku tidak lupa diri... hihi ada ada aja ya aku ini...
Jujur sejujur-jujurnya ya.. Prioritasku dulu tidak meneruskan bersekolah ke SMAN 2 Cimahi, tak ada niat ku sedikitpun untuk masuk ke sana, karena aku ingin ke SMK agar bisa langsung bekerja dan cepat membahagiakan mama, tapi mama henni memang kurang setuju.. Eh bentar, pasti kalian bertanya mama Henni itu siapa? Mama Heni adalah uwakku yang sejak mamah berhenti bekerja membantu keluargaku dalam hal ekonomi, dia seorang yang sukses di mataku, jika aku boleh berharap, ingin aku menjadi sepertinya seorang yang sukses dan dermawan..
Lanjut deh jadi aku dan mamah memutuskan untuk ke SMA yang sesuai dengan nem ku, dulu aku pertama kali pernah bermimpi untuk masuk SMK 1 Cimahi (sekolah tetangga tuh) tapi setelah berunding dengan mamah, tak ada 1 pun jurusan yang aku minati.. akhirnya aku mensearching sekolah yang cocok dengan jurusan yang aku minati, ya tidak lain dan tidak bukan apa hayoooo? Ya AKUNTANSI yeay! Jadi pilihan keduaku yaitu SMK 11 Bdg, tapi mungkin bukan takdir nya ya.. aku tidak jadi ke 2 sekolah itu L Mungkin inilah yang  terbaik dari Allah untuk ku, AAMIIN...
Passing grade SMAN 2 jika dibandingkan dengan 5 sekolah lain yang ada di Cimahi memang terbesar, yaitu 33,15, yah tapi itu hanya sebatas passing grade lah, jangan besar kepala... memang jika dari kualitas SMAN 2 bisa diacungin jempol, tapi belum tentu terbaik loh, jangan besar kepala... J
Alhamdulillah aku diterima..semua ini tidak lepas dari ridho Allah dan doa mamah, juga ayahku kah, MUNGKIN? Sudahlah. Seburuk-buruknya dia, dia tetap ayahku yang wajib aku hormati. Maafin Anakmu ini Pah.
Sekarang aku telah duduk di bangku SMA, usiaku 15 tahun, pengetahuanku semakin bertambah, otomatis motivasi belajarku pun harus bertambah...Tidak lepas dari biaya ini itu yang nominalnya bisa aku katakan jauh dari kemampuan keluargaku, mama Heni yang selalu membantu semua biaya itu juga mamah yang sedikit demi sedikit mencicil.. Maka dari itu aku sadar, bahwa disini aku bukan untuk main-main dan jadi anak yang gatau diri, aku harus berjuang walau sainganku bisa aku katakan berat semua, mayoritas anak SMPN 1 dan 3, tapi ini semua tak aku jadikan sebagai hambatan... Aku pasti bisa! Ada Allah, kedua adikku dan kedua orang tuaku yang selalu menyemangatiku. J
IPS adalah jurusan yang aku minati, SMAN 2 selalu menjadikan IPS sebagai mino, ya mungkin masih ada anggapan IPS adalah buangan, tapi kini, semua anggapan itu sudah tidak layak ditujukan untuk anak IPS.. Karena disini, semuanya sama, memakai jalur yang ada..Jadi, jangan mengucilkan kami, kami pun bisa! Terbukti ketika Bulan bahasa, X IPS 1 yang menjadi juara 1 Indonesia pintar dengan pembawa juaranya Riska dan Femmy haha, juga saat moment pagelaran seni, X IPS 1 yang menjadi terbaik satu angkatan, dan saat kemarin, ada classmeet, X IPS 1 yang menjadi juara voli hihi IPS terbukti BISA!
Selama 6 bulan berada di SMAN 2 aku sempat mengikuti 2 lomba antara lain debat se-Jawa Barat yang harus puas dengan ketidakmenangannya dan Cerdas Cermat se-Kota Cimahi antar SMA lain juga harus puas dengan ketidakberuntungannya..
“Sudahlah masih banyak waktu, buktikan bahwa kau bisa Ret” Motivasi ku dalam hati.
Nah, Saat pembagian rapot semester ganjil alhamdulillah aku mendapat nilai rapot yang cukup memuaskan. Alhamdulillah...
“Ya Allah berilah kemudahan pada hambamu ini untuk mengenyam pendidikan ke depannya, terimakasih atas semua rizki yang telah engkau beri lewat banyak orang.. salah satunya mama Heni, Ampuni dosanya dan selalu beri kesehatan padanya juga keluaganya.. Beri kami, anak-anak mamah kecerdasan berfikir dan kesehatan, beri mamah selalu kesehatan agar kami bisa membawa mama ke kebahagiaan dunia dan akhirat, Membawa mamah ke tanah suci Mu..Aamiin Yaa Rabbal Aalaamiin...” Itulah doa yang sering aku panjatkan pada Nya.
“Dan..Sehatkanlah selalu ayahku dimanapun ia berada ya Allah..” tutup doa ku pada Sang Pencipta. Dan hatiku hanya mengamini saja. Pikulan ku semakin hari semakin berat, aku harus tetap semangat! Aamiin Ya Rabbal Alaamiin. J! SPIRIT TO ME... J 1 pesan dari ceritaku ini NOTHING IMPOSSIBLE GUYS.

***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar